Poin-poin penting:
- Tes HIV telah tersedia di banyak layanan kesehatan.
- Tes HIV yang umum tersedia adalah tes HIV standard (memeriksa antigen virus HIV antibody tubuh terhadap HIV), namun tes ini belum dapat mendeteksi infeksi akut.
- Tes HIV berbasis PCR dapat mendeteksi virus HIV lebih awal dibanding tes antigen dan antibodi.
Tes HIV PCR sangat akurat dan sensitif, sehingga mampu mendeteksi jumlah virus yang sangat kecil dalam darah.
Melakukan tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah kamu memiliki HIV. Jika hasilnya positif, kamu bisa segera mendapatkan perawatan yang diperlukan agar tetap dapat hidup sehat.
Jenis – Jenis Tes HIV
1. Tes Mandiri (HIV Self-Test)
- Tes berbasis antibodi
- Dapat dilakukan di mana saja dengan hasil dalam 30 menit.
- Digunakan sebagai skrining mandiri untuk mendeteksi HIV.
- Harus dilakukan sesuai instruksi
- Menggunakan sampel air liur atau darah dari tusukan kecil di ujung jari
- Bila positif, perlu melakukan tes konfirmasi di layanan kesehatan dan akses pengobatan
- Tidak dapat mendeteksi infeksi baru karena bergantung pada pendeteksian antibodi HIV, yang butuh waktu untuk muncul.
2. Tes Laboratorium Antigen/Antibodi
- Tes berbasis antigen/antibodi
- Umumnya menggunakan plasma darah
- Mendeteksi Antigen HIV dalam darah antara masa terinfeksi HIV dan serokonversi.
- Tes ini bisa mendeteksi infeksi dalam waktu empat minggu setelah terinfeksi.
- Tes ini juga mendeteksi Antibodi HIV yang diproduksi oleh tubuh setelah serokonversi
- Memerlukan pengambilan darah dengan jarum
- Tersedia di layanan kesehatan (puskesmas, klinik kesehatan, rumah sakit).
3. Tes HIV PCR
- Tes mendeteksi materi genetik virus yaitu RNA virus (melihat ada atau tidaknya keberadaan virus didalam tubuh)
- Dapat mendeteksi HIV pada tahap yang sangat dini, 8 hari setelah terpapar infeksi.
- Memerlukan sampel darah untuk dianalisis di laboratorium.
- Sangat sensitif dan dapat mendeteksi keberadaan virus bahkan sebelum tubuh mulai memproduksi antibodi.
- Cocok untuk mereka yang baru saja terpapar risiko atau memiliki gejala infeksi akut.
- Hasil biasanya memerlukan waktu beberapa hari karena analisis laboratorium yang lebih kompleks.
- Tes ini umumnya tersedia di fasilitas kesehatan tertentu dan program penelitian seperti Project INTERACT (Klinik Globalindo Jakarta dan Bali Peduli Denpasar/Ubud).
Bagaimana tes HIV dilakukan?
Kamu dapat memilih untuk dites oleh profesional terlatih atau melakukan tes sendiri di rumah. Ada berbagai jenis tes yang tersedia, dengan perbedaan pada seberapa cepat kamu ingin mendapatkan hasilnya.
Jika kamu memilih untuk menemui tenaga kesehatan profesional, tes bisa dilakukan di klinik, puskesmas, atau rumah sakit. Kamu juga bisa melakukan tes di klinik kesehatan seksual yang dikelola oleh yayasan yang peduli dengan isu HIV. Kelebihan yang akan kamu dapatkan adalah kamu dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan staf yang ada. Fasilitas ini juga juga bisa melakukan tes infeksi menular seksual lainnya pada saat yang bersamaan.
Bila kamu melakukan tes di klinik kesehatan, staf yang melakukan tes akan mengambil sedikit sampel darah dari lengan kamu. Kemudian mereka akan mengirimkannya ke laboratorium, dan hasilnya akan tersedia umumnya pada hari yang sama.
Bagaimana Cara Kerja Tes HIV?
1. Tes berbasis antigen/antibodi
Cara Kerja: Sebagian besar tes HIV yang tersedia, mencari salah satu atau kedua zat berikut:
- Antigen p24. Antigen ini merupakan protein dari HIV yang jumlahnya di dalam darah cukup banyak pada saat beberapa hari sebelum antibodi diproduksi. Tes antigen p24 membantu mendiagnosis orang pada tahap awal tertular HIV.
- Antibodi terhadap HIV. Antibodi ini bukan bagian dari HIV itu sendiri. Antibodi itu diproduksi oleh tubuh manusia sebagai respon pertahanan terhadap HIV. Antibodi mulai diproduksi 8-10 minggu setelah HIV masuk ke dalam tubuh.
Biaya: Umumnya, biaya tes cukup terjangkau dengan hasil yang cepat, karena merupakan salah satu metode tes dengan diagnosa cepat (rapid test)
2. Tes berbasis PCR
Tes HIV PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah jenis tes yang mendeteksi keberadaan virus HIV dengan mencari materi genetik (RNA) virus dalam darah. Tes HIV PCR bisa mendeteksi virus HIV pada tahap yang sangat awal, biasanya dalam <1 minggu setelah seseorang terinfeksi. Tes ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan tes HIV berbasis antibodi yang biasanya baru bisa mendeteksi infeksi setelah 8-10 minggu.
Cara kerja: tes ini mencari RNA HIV dalam sampel darah. RNA adalah materi genetik virus yang menunjukkan adanya infeksi aktif. Karena tes ini mencari langsung virusnya, bukan respon tubuh terhadap virus (seperti antibodi), tes ini bisa memberikan hasil yang sangat cepat setelah infeksi terjadi.
Tes HIV PCR sangat akurat dan sensitif, sehingga mampu mendeteksi jumlah virus yang sangat kecil dalam darah. Ini membuatnya sangat berguna untuk mendeteksi infeksi dini atau untuk memantau perkembangan HIV pada orang yang sudah terinfeksi.
Biaya: Tes ini lebih mahal dibandingkan tes HIV lainnya, sehingga tidak tersedia secara rutin tersedia di fasilitas kesehatan seksual di Indonesia. Namun, beberapa program penelitian atau layanan khusus mungkin menyediakannya secara gratis atau dengan biaya yang lebih terjangkau.
Di mana saya bisa mendapatkan tes HIV?
Tes HIV tersedia di banyak tempat layanan kesehatan seperti di klinik kesehatan seksual, puskesmas, rumah sakit, atau klinik swasta termasuk organisasi berbasis komunitas tertentu di sekitar tempat tinggalmu.
Tes HIV juga saat ini merupakan bagian dari pengecekan pada saat hamil (antenatal care) yang tersedia di puskesmas.
Jika kamu berada di Jakarta atau Bali, ada pilihan menarik lain untuk mendapatkan tes HIV. Project INTERACT menyediakan tes khusus yang disebut HIV PCR, yang memungkinkan pendeteksian virus HIV pada tahap yang sangat dini. Tes ini tersedia di klinik Globalindo di Jakarta serta klinik Bali Peduli di Denpasar dan Ubud, Bali. Dengan bergabung dalam Project INTERACT, kamu bisa mendapatkan tes standar, tes HIV-PCR, serta tes sifilis secara gratis. Sebagai apresiasi atas partisipasimu, Kamu akan menerima Rp. 70.000 sebagai kompensasi pengantian waktu dan tranportasi serta turut berkontribusi terhadap penelitian kesehatan untuk komunitas.
Jangan lupa untuk mengakses halaman Risk Assessment untuk menilai risiko kamu terhadap HIV dan infeksi menular seksual lainnya di sini.
Sumber: Why Do Gay Men Get HIV?